Fakta Terbaru Kasus Sopir Fortuner Arogan Pakai Pelat Dinas TNI Palsu


Polda Metro Jaya telah menangkap pengemudi Fortuner arogan dengan pelat dinas TNI palsu berinisial PWGA yang sempat menabrak mobil wartawan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Kasus tersebut diketahui berawal dari aksi cekcok antara PWGA yang mengemudikan mobil Fortuner pelat dinas TNI dengan pengendara lain.

Dalam video yang beredar di media sosial, PWGA bahkan sempat mengaku anggota TNI. Namun, setelahnya ia meralat pernyataannya dan mengaku bahwa yang merupakan anggota TNI adalah sang kakak.

Setelah viral di media sosial, pelat nomor dinas TNI 84337-00 yang dipakai oleh PWGA itu tercatat milik orang lain yakni Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi.

Asep kemudian melaporkan PWGA ke Polda Metro Jaya pada Minggu (14/4) dan tercatat dengan nomor LP/B/2005/IV/2024/SPKT/POLDAMETROJAYA.

Jadi tersangka dan langsung ditahan

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengatakan pihaknya telah menetapkan PWGA sebagai tersangka usai ditangkap pada Selasa (16/7) malam di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Titus mengatakan PWGA langsung ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.

"Sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan," ujarnya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Rabu (17/4).

Atas perbuatannya, Titus menyebut PWGA dijerat pasal 263 KUHP soal pemalsuan surat-surat yang dapat menimbulkan kerugian dengan ancaman maksimal 6 tahun penjara.

Sembunyikan mobil di rumah kakak

Titus menyebut usai terlibat cekcok dengan pengemudi lain viral di media sosial, pelaku langsung kabur ke rumah sang kakak bersama istrinya.

"Jadi sejak kejadian itu, dia (pengemudi Fortuner) ke rumah kakaknya bersama istrinya," jelasnya.
PWGA turut menyimpan mobil Toyota Fortuner yang digunakan dengan ditutup kain terpal. Sementara pelat dinas TNI palsu yang digunakan sudah dibuang.

"Mobil ada di rumah tersebut ditutup terpal penutup mobil, pelatnya dibuang," ungkapnya.

Pelat dinas milik kakak yang purnawirawan TNI.

Sementara itu Kanit 2 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Anggi Fauzi Hasibuan mengatakan pelat dinas itu berasal dari milik kakak PWGA yang merupakan purnawirawan TNI berinisial T.

"Jadi dia memang bukan anggota TNI. Kakaknya itu pada saat masih aktif sampai dengan pensiun diberikan pelat nomor dinas itu. Sebenarnya yang menggunakan kakaknya itu," ujarnya saat dihubungi, Rabu (17/4).

Kendati demikian, Anggi mengatakan, pelat dinas bernomor 84337-00 yang digunakan oleh kakak PWGA sudah habis masa berlakunya sejak tahun 2018.

Setelah kedaluwarsa, pelat nomor tersebut diperuntukkan bagi purnawirawan TNI Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi untuk kendaraan dinas operasional sebagai guru besar di Universitas Pertahanan.

Motif hindari ganjil-genap

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Anggi mengatakan pelat dinas tersebut memang sengaja digunakan oleh pelaku untuk menghindari aturan ganjil-genap yang berlaku pada periode mudik lebaran 2024.
"Pengakuan dari tersangka, dia dikasih oleh kakaknya. Kasih-pinjam, alasan dipinjamkan itu, kalau misalnya ada ganjil-genap, dia baru pakai gunakan," jelasnya.

"Pada saat tanggal genap dia menggunakan plat nomor dinas tersebut tapi dengan syarat harus izin dulu ke kakaknya," imbuhnya.

Pelat dinas TNI palsu dibuang di Lembang

Anggi menambahkan untuk menyembunyikan aksinya, PWGA langsung membuang pelat dinas TNI palsu yang viral di media sosial di wilayah Lembang, Jawa Barat.

"Pelat TNI sudah dibuang di daerah Lembang dan sekarang masih dicari anggota di sekitar lokasi di Lembang. Anggota lagi mengarah ke sana," jelasnya.

Anggi mengatakan dari hasil pengakuan tersangka, hal tersebut dilakukan PWGA seusai menerima kabar apabila video rekaman cekcok dirinya dengan wartawan di Tol Jakarta-Cikampek viral di media sosial.

Setelahnya, pelaku yang sedang liburan di Hotel kemudian menghubungi kakaknya berinisial T yang merupakan purnawirawan TNI. Sementara itu, kata dia, pelaku diarahkan oleh sang kakak untuk langsung membuang pelat dinas palsu yang digunakan.

"Dia mengaku dia sempat ribut terus ada yang memviralkan dia dan sekarang dia sudah viral di salah satu media sosial. Kemudian kakaknya dia ini mengarahkan, kamu pake ini (pelat) terjadi, kan, seperti itu, buang saja, pelat nomor," tuturnya.

"Atas dasar itu dia buang pelat nomor. Ini untuk sekarang si tersangka lagi ditelepon untuk menunjukkan dimana lokasi dia buang pelat nomor itu, untuk dijadikan barang bukti," imbuhnya.

Sumber: CNN Indonesia

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel